Senin, 09 April 2012

Belajar Untuk Menikmati




19 Maret 2012, HCMC, Vietnam ;


Tarik nafas, keluarkan, hirup, hembuskan, begitu seterusnya ketika supir taxi menyupir seakan dirinya adalah Paul Walker ( Brian O'Conner ) dalam film Fast and Furious 5.  

Gila bener lalu lintas di Vietnam, semua kendaraan seakan dikejar Trantib. Mereka ngacir, ngebut, nyelip sana-sini, nggak peduli dengan pengendara lainnya. Klakson bersuara tak beraturan, pokoknya jalanan bener-bener kacau plus berisik.

Anehnya, pengendara disana nggak ada yang saling marah, atau ngomel karena nyaris keserempet atau bereaksi apapun, justru wajah mereka terlihat lempeng, datar, tenang, tak menunjukkan kecemasan, dan santai. Wajahnya seakan mengisyaratkan kepada saya, bahwa mereka sudah terbiasa dengan suasana jalanan yang ricuh seperti ini.

Untungnya taxi tiba dengan selamat lahir batin di Distrik 1, Bu Vien, daerah dimana kami akan menginap selama 3 hari 2 malam di Ho Chi Minh City. *huf akhirnya *lega.

Nah beda lagi ceritanya dengan para pejalan kaki, di pagi hari saat kami hendak berjalan-jalan keliling kota HCM, nampak mereka juga nggak mau kalah dengan mobil dan motor, mau tak mau mereka harus ugal-ugalan saat menyebrang jalan.

Kami menunggu beberapa menit untuk menyebrang : 10 detik, 15 detik, 30 detik, dan 1 menit lebih telah berlalu, namun jalanan nggak sepi-sepi juga, nggak ada kesempatan bagi kami untuk menyebrang, hingga akhirnya, seorang turis berbadan gempal dan tinggi dengan santainya berjalan membelah padatnya lalu-lalang kendaraan bermotor.

Mereka itu tidak saling peduli. Pejalan kaki terus berjalan tak memperhatikan kendaraan yang lalu lalang, dan begitu pula dengan kendaraan bermotor, jangankan berhenti beberapa saat untuk sekedar memberi jalan, mengurangi kecepatan saja tidak, mereka semua hanya menghindari.




Dan dari beberapa kejadian itulah saya perlahan mulai terbiasa dengan jalanan di Ho Chi Minh City, meski mereka berkendara seperti itu, tak pernah saya melihat ada kejadian seperti tabrakan, atau mengomel sesama pengendara, semua tampak Damai dalam Keributan.




All travel has its advantages. If the passenger visits better countries, he may learn to improves his own. And if fortune carries him to worse, he may learn to enjot it. - Samuel Johnson



Tidak ada komentar:

Posting Komentar