Kamis, 05 Agustus 2010

GARUDA dalam sangkar (mozaik awal)

Garuda dalam sangkar, ini adalah judul yang menurut saya sangat tepat menceritakan apa yang saya rasakan setelah saya menginjakkan kaki di negara singa dan negara si bangunan kembar.

“Jika kamu ingin mengenal Negara-mu maka berkunjunglah ke Negara lain”.
Kagum dan terpesona. Itulah perasaan yang pertama kali saya rasakan ketika melakukan perjalanan ke Singapore dan Malaysia. Dua Negara yang tentunya tidak asing di telinga kita. Letaknya yang berdekatan dengan Bumi Pertiwi membuat kedua negara ini sering dikunjungi oleh wisatawan dari Indonesia, bahkan Indonesia menempati urutan pertama (mengalahkan China) sebagai wisatawan terbanyak yang berkunjung ke Singapore. Rata-rata tiap tahunnya 1,7 juta orang warga Indonesia dari total 9.6 juta wisatawan mancanegara bertamu ke Singapore. Dan wisatawan Indonesia menempati urutan pertama dalam hal mengeluarkan uang di semester pertama di Singapore yaitu sebesar S$1,07 miliar. Tidak kalah hebatnya (lagi) Indonesia menjadi pemasok wisatawan terbesar ke Malaysia setelah Singapore dengan angka kunjungan rata-rata 2,5 juta orang tiap tahunnya. Sungguh angka yang luar bisa fantastis bukan? 

Kemudian  apa sih kehebatan dua negara ini sehingga dengan mudahnya menjadi kekuatan baru pariwisata dunia terutama di benua asia?
Sebenarnya dari segi SDA, Singapore dan Malaysia tidak ada apa-apanya di banding Indonesia. Bersyukurlah kita karena banyak sekali pulau-pulau eksotis dengan keanekaragaman flora dan faunanya lahir di Tanah Pertiwi. Begitu banyak aneka ragam budaya, agama, adat istiadat dan suku bangsa yang menjadi warna pelangi di langit kita. Sekarang bandingkanlah dengan tetangga kita.


Ya! Malaysia memang masih sedikit bisa bernafas (meski dengan bantuan tabung oksigen) karena ada Getting Highlands (arena hiburan di dataran tinggi) yang memiliki nuansa alam yang lumayan memyegarkan mata, namun menurut saya itupun masih kalah jauh dengan potensi yang dimiliki oleh Indonesia, sebut saja puncak Bogor di Jawa Barat, apalagi jika harus di bandingkan degan pesona alam Tanah Toraja, ya bisa di pastikan Malaysia tidak akan bisa bernafas lagi dengan normal. Dan sekarang mari kita lihat wisata alam yang di miliki Singapore. Negara ini kalau ibarat pasien rumah sakit, dia sudah masuk dalam ruang UGD. Singapore sebagai Negara bekas jajahan Inggris tidak memiliki wisata alam asli yang bisa di sombongkan. Kasihan kan?


Lantas kenapa saya terpesona dan kagum saat tiba di Singapore dan Malaysia? Inilah jawabannya. Si singa meski tidak memiliki wisata alam asli, namun mereka mampu menarik begitu banyak wisatawan mancanegara untuk bertamu di negaranya, bahkan sumber utama devisa negara mereka berasal dari Pariwisata. Ya! Hanya dari pariwisatanya-lah si singa bisa makan, hidup dan selalu berdiri kokoh di Merlion Park. Bayangkan saja, hanya karena Si singa tidak berada di dalam sangkar dan di lepas bebas di sebuah taman berukuran 2.500 meter itu, kini dia menjadi ikon wisata Singapore di dunia internasional. Luar biasa! Itu hanya satu contoh tempat wisata di Singapore dari sekian banyak tempat wisata lain yang tidak kalah menakjubkan. Sekarang kita intip si tetangga kita yang lain, yaitu Malaysia. Siapa yang tidak kenal dengan Twin Tower Malaysia, dua bangunan kembar yang berdiri kokoh di pusat kota KL ini mempunyai primadona tersendiri untuk wajib dikunjungi. Ini hanya sebuah bangunan kantor yang serupa! Yang di Jakarta dan Surabaya sendiri bahkan ada banyak bangunan megah yang kembar! Tapi kenapa bisa si Twin Tower begitu terkenalnya hingga lagi-lagi menjadi ikon wisata Malaysia di dunia internasional? Sungguh hebat kan Negara tetangga kita yang satu ini?




Merlion Park, Singapore
Twin Tower, Malaysia


Baca Juga:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar