Minggu, 11 Maret 2012

Membawa Panca Indera ke Lima Negara









Kilometers are shorter than miles. Save gas, take your next trip in kilometers. - George Carlin



1,000 Places To See Before You Die


Ini nih kumpulan buku-buku bertemakan perjalanan yang saya punya. Jadi, kalau saya ke toko buku gramedia di amplaz, pasti langsung menuju ke sisi barat, dan ''mojok'' disana, duduk di lantai dan bercintalah saya dengan buku-buku disitu, hingga terkumpulah puluhan judul buku ini.





Saya memang sudah terjangkit virus, mereka menyebutnya travel addict, semakin lama semakin menjadi. Berhubung saya masih kuliah, waktu buat jalan-jalan terbatas, dan  untuk saat ini sumber dana juga bukan dari kantong pribadi saya (dari kedua orang tercinta), alhasil membaca buku  dan  membaca berbagai cerita di dunia mayalah yang menjadi pelampiasan termudah untuk merasakan bagaimana serunya melakukan sebuah perjalanan.

Dan ini nih, satu dari banyak buku yang mau saya pamerkan ke teman-teman, judul bukunya 1000 Place To See Before You Die. Dari judulnya aja sudah sangar  menggelegar kan? Penulis buku ini adalah Patricia Zchultz, jadi ceritanya dia itu membuat list seribu tempat di dunia yang disarankan untuk dikunjungi.





Begitu buku ini ada di genggaman saya, hal pertama yang langsung saya lakukan adalah membuka daftar isi, lihat asia, gerakkan telunjuk dan cari kata Indonesia. 

Saya sangat penasaran dan ingin tau apa yang ditulis si bule itu, dan tempat apa saja yang dimasukkan dalam listnya.

Berikut secuil tempat luar biasa di Indonesia yang masuk dalam listnya :


1. The Heart of Bali.


2. Four Seasons Resort at Jimbaran Bay.


3. Ubud and The Amandari.


4. Baliem Valley. Irian Jaya.


5. Borobudur.


6.Yogyakarta.


7. Lombok.


8. Amanwana. Moyo.


9. Toraja Land.



Dan ini tempat yang Patrizia schultz kunjungi dan kebetulan saya juga pernah mengunjunginya.


1. Bali, Ubud, dan Jimbaran. 

Pulau Bali. Pulau para turis. Setuju? Pulau yang eksotis dan dianugrahi alam yang sangat indah. Terlebih masyarakatnya yang tetap menjunjung tinggi adat istiadat, dan norma-norma kehidupan.


2. Borobudur. 

Di bangun pada Wangsa Syailendra, merupakan Candi Budha terbesar di Dunia. Candi Borobudr adalah bukti magis akan sebuah kejayaan suatu bangsa, satu dari sekian banyak mahakarya di bumi pertiwi.


3. Yogyakarta. 

''Terhanyut aku akan nostalgi, saat kita sering luangkan waktu. Nikmati bersama suasana Jogja"
Sepenggal lirik lagu berjudul Yogyakarta, karya Katon Bagaskara. Saya rasa itu sudah cukup menggambarkan bagaimana romantisnya kota ini. Tempat bagi mereka yang ingin selalu merasakan indahnya bernostalgia. Kota istimewa yang selalu memberikan senyum abadi bagi siapa saja yang berkunjung.


3. Lombok. 

Sunyi, bersabat, dan nyaman. Itulah yang saya rasakan saat kali pertama berkunjung kesana. Membuat saya selalu rindu untuk kembali menikmati pesonanya.
 

4. Toraja Land. 

Tana Toraja. Negeri orang mati yang hidup. Bagaimana sebuah kepercayaan sakral sejak zaman nenek moyang masih bertahan hingga sekarang. Upacara adat kematian, menjadi daya tarik wisatawan untuk datang. Temapt terbaik melihat ratusan kerbau di bantai secara klosal demi sebuah ritus kehidupan.


5. Singapore.

Kagum. Itu yang pertama saya rasakan ketika mata saya melihat si Singa berdiri dengan gagahnya di Merlion Park. Negara yang terus mempercatik diri. Tata kota yang baik, lingkungan yang bersih, transportasi yang nyaman dan memadai, maka tak heran jika negara yang memiliki luas hanya 700 kilometer persegi ini menjadi negara di asia tenggara yang paling banyak di kunjungi wisatawan dunia, terutama wisatawan Indonesia.


6. Malaysia.

Harimau Malaya seakan menyulap dirinya menjadi salah satu kekuatan pariwisata di Asia yang wajib di perhitungkan. Selain menara kembar Petronas yang sangat terkenal itu, Genting Highland dan Penang tentu menjadi tempat yang wajib di kunjungi jika berkunjung ke Malaysia.


Khusus di Indonesia, menurut saya, dan saya yakin kalian juga setuju, bahwa apa yang Patricia Zchults tulis, hanya sebagian kecil dari banyaknya tempat eksotis di Indonesia.

Negeri ini terlalu banyak menyimpan rahasia bagi setiap orang yang melakukan perjalanan. Semoga sautu saat nanti, saya dapat melakukan perjalanan dari sabang sampai merauke, mengenal negeriku dari dekat dan membaur dengan kearifan lokal Bumi Pertiwi. Semoga.



The world is book and those who do not travel read only one page  -  St. Agustine


Klik : Membawa Panca Indera ke Lima Negara