Kamis, 05 Agustus 2010

GARUDA dalam sangkar (mozaik akhir)

Inilah yang bisa saya simpulkan mengapa si singa bisa dengan mudahnya menggigit tubuh si garuda dan si kembar bisa merasa kokoh hingga mengalahkan gagahnya sang garuda.

1. ‘Kepribadian bangsa bisa dilihat dari cara warganya berkendara di jalan raya’.
•    Traffic light di Singapore dan Malaysia, warna hijau pada lampu artinya jalan terus, warna merah artinya berhenti dan warna kuning artinya kurangi kecapatan dan berhentilah sebelum lampu merah menyala. Traffic light di Indonesia, warna hijau pada lampu artinya jalan terus, warna merah artinya berhenti dan warna kuning artinya tambah-lah kecepatan sebelum lampu merah menyala.
•    Di Singapore dan Malaysia, jika pengedara mobil atau motor menyalakan lampu dim (lampu jarak jauh) artinya memberi jalan bagi pengedara lain atau pejalan kaki untuk lewat terlebih dahulu. Sedangkan di Indonesia apa arti dari lampu dim dinyalakan? Ya! Artinya pengedara mobil atau motor yang menyalakan lampu dim tersebut meminta pengendara lain memberikan jalan.

2. Devisa utama Singapore dan Malaysia adalah pariwisatanya, sedangkan devisa utama Indonesia adalah? Ya! Warga Negara Indonesia yang tidak beruntung karena harus hidup dan akhirnya bekerja di Negara lain (T K I).


3. Singapore dan Malaysia memiliki alat transportasi yang luar biasa aman, memadai, terjangkau, dan bersih terawat. Sedangkan di Indonesia?

4. Di Singapore dan Malaysia, wisatawan dari luar negeri maupun dalam negeri merasa menjadi tuan rumah sehingga mereka merasa terlindungi dan aman. Sedangkan di Indonesia sebagai contoh di pulau Bali, wisatawan dari luar negeri seperti raja, sedangkan wisata dari dalam negeri justru seperti tamu dirumah sendiri (rasakan-lah perbedaan ini dengan melihat cara pengelola tempat wisata di Indonesia menyapa dan melayani wisata mancanegara dengan wisata Indonesia).

5. Di Singapore dan Malaysia bagunan-bagunan tua di pelihara, dirawat dan di jadikan aset Negara dan pariwisata. Sedangkan di Indonesia bagunan tua zaman dulu dihancurkan demi keuntungan pihak-pihak tertentu.

6. Di Singapore dan Malaysia, akses menuju tempat wisata sangat mudah di jangkau baik dengan transportasi pribadi maupun transportasi umum karena jalan rayanya yang baik, aman dan terawat. Sedangkan di Indonesia jalan menuju tempat wisata jauh dari kesan aman dan terawat, bahkan ada yang tidak layak untuk dilalui.

7. Di Singapore dan Malaysia, untuk menjaga kebersihan dan kenyamanan maka permen karet dan rokok dijual sangat-sangat mahal, bahkan meludah di jalan rayapun dikenakan denda. Sedangkan di Indonesia?

8. Di Singapore dan Malaysia, polisi lalu lintas menjaga keamanan dan ketertiban, bahkan karena sangat aman dan sudah teraturnya jalan raya disana sehingga sangat jarang ditemukan polisi di jalan raya untuk mengatur lalu lintas. Sedangkan di Indonesia, polisi lalu lintas sibuk menangkap pengendara bermotor yang kemudian mencari-cari kesalahan dan mendapatkan uang tambahan untuk membuncitkan perutnya. 


Inilah beberapa dari sekian banyak alasan yang sebenarnya bisa menjadi kesimpulan mengapa Garuda kalah bersaing dengan Singapore dan Malaysia. Tapi seharusnya apa yang saya buat ini bukan bermaksud menjadikan Garuda menjadi burung gereja, melainkan mencoba melihat, belajar dan bercermin dari Negara lain agar GARUDA-ku mampu lepas dari sangkarnya dan terbang lebih tinggi di dunia internasional. Selamat Terbang Garuda!

Selamat Terbang Tinggi Garuda!


2 komentar:

  1. kasian banget ya negeri kita.. :( Apa dong solusinya?

    Btw, berkenaan dg rokok, jd ingat cerita ttg seorang mahasiswa asal Malaysia yg kuliah di Universitas Gadjah Mada. Saat liburan, ia pulang kampung dengan membawa banyak sekali rokok, berbagai merek di Jogja. Knap? Katanya untuk dijual di Malaysia, krn di sana rokok begitu mahalnya....

    http://dwiliz.blogspot.com

    BalasHapus
  2. haha boleh juga sih di bilang kasihan tp kita kan anaknya Bunda Pertiwi alias lahir di indonesia dan darah kita sudah terlajur merah dengan tulang putih pula.
    maka kalau kita kasihan terhadap negara kita sebenarnya kita jg mengasihani diri kita.

    Si garuda bisa terbang tinggi jika rakyatnya memiliki mental yang baik, menurut saya mental bangsa inilah yang harus di perbaiki, dan caranya mulai dari pribadi kita sendiri. Bangga terhadap bangsa Indonesia, kemudian kritis terhadap perkembangan bangsa (tidak cuek bebek). hehe

    betul.betul.betul.. di spore, harga rokok paling murah 150rb rupiah. haha

    terimakasih sudah mau menanggapi, senang berkenalan dgn anda.

    BalasHapus