Selasa, 07 Februari 2012

Sepenggal Kisah di Transportasi



Kata wikipedia, trasportasi adalah pemindahan manusia atau barang dari suatu tempat ke tempat lainnya dengan menggunakan sebuah kendaraan yang digerakkan oleh manusia atau mesin.

Kalau Sepenggal Kisah ? ini :

Saya mulai dari sepenggal kisah saya menggunakan trasportasi darat dulu ya, karena sebagian besar perjalanan yang saya lakukan menggunakan jalur darat.


Motor.

Waktu tahun pertama di SMA, saya pernah naik motor dari jogja menuju semarang, mungkin untuk sebagian orang itu adalah hal yang biasa. Tapi untuk saya pribadi, ini adalah perjalanan yang tidak biasa, saya dan teman-teman nekat berangkat jam 12 malam. Berangkat kedinginan, pulangnya angguk-angguk karena ngantuk. 


Mobil.

Januari lalu saya melakukan perjalanan ke pantai klayar dengan menggunakan mobil jenis sedan berpenumpang lima anak manusia kelas berat. Sialnya saat berangkat ke klayar saya melewati jalan yang benar tapi nggak semestinya di lalui. Jadi, saya justru melalui pedesaan yang sebagian besar jalannya berbatu, berlubang, dan berlumpur, alhasil ketika kami melewati jalan yang sangat-sangat buruk, anak manusia tadi wajib turun untuk mengurangi beban, dan tak jarang mereka harus mendorong. Parahnya ini nggak terjadi satu hingga dua kali, tapi berkali-kali.


Mini bus.

Dengan kecepatan lumayan tinggi. Melaju dengan suasana hati riang gembira menuju pangandaran, hingga akhirnya berubah menjadi suasana deg deg ser, ketika bagasi mobil jenis mini bus ini terbuka secara tiba-tiba, akibatnya barang bawaan berhamburan di jalan. Untungnya tidak ada satupun barang yang terinjak mobil lain. Syulurlah.


Bus.

Namanya SK alias Sumber Kebahagiaan (nama di samarkan demi kenyamanan bersama). Transportasi paling legendaris di tanah Jawa. Menurut saya bus ini paling tepat waktu tentang jam berangkat dan tiba. Tapi jangan tanya reputasinya? Menyedihkan. Semoga SK dapat berbenah jauh lebih baik di tahun ini. Semoga.


Angkot.

Ini kisahnya saat ke pulau sempu di daerah malang selatan. Kan kalau mau ke pulau sempu itu kita harus menyebrang dulu dengan kapal dari pelabuhan nelayan sendang biru, nah untuk menuju pelabuhan itu, terlebih dulu kami harus naik angkot, dan teryata angkot yang normalnya di isi 8 orang penumpang, terisi oleh 20 orang! Saya ulangi lagi sauadara-saudara, Dua-Pu-Luh orang! Coba bayangin, gimana duduknya, belum lagi cammpur aduk berbagai macam aroma. Wouw banget kan?


Kereta.

Menurut saya, besi berjalan ini adalah alat transportasi di indonesia yang paling nyaman dan aman dibandingkan dengan yang lain. Tapi bukan berarti saya tidak ada kisah yang memilukan. Saat umur 8 tahun, saya bersama nenek dan tante menaiki kereta menuju jakarta, dan saat di perjalanan tiba-tiba terdengar suara pecahan kaca jendela hingga melukai penumpang tepat di depan kami. Ternyata bongkahan batu besar sengaja dilempar oleh orang-orang 'kurang tidur'.


Beralih ke transportasi laut. 

Kapal laut. 

Percaya tidak percaya, tapi harus percaya. Saya pertama kali naik kapal saat berusia 6 bulan ( ada yang lebih heroik dari saya ? ). Dan perjalanan yang saya tempuh yaitu menuju makassar, sulawesi selatan, selama satu hari satu malam dari pelabuhan tanjung perak, surabaya.

Kisah lainnya yaitu, naik kapal berkecepatan sangat, sangat pelan maksudnya, yaitu hanya 15 knot per jam menuju karimun jawa, ini setara dengan kecepatan saya naik sepeda roda tiga, kapal harus melewati ombak yang besar. Akibatnya? Saya hoek hoek di dek kapal. Lemas tak berdaya, bergelimpangan air mata.


Darat sudah, laut juga sudah, sekarang berlanjut ke sepenggal kisah di transportasi udara.

Pesawat.

Ini sebenarnya termasuk transportasi paling sip. Saya selalu merasa nyaman berunjung tidur, hingga hampir tidak ada sepenggal kisah unik yang saya alami. Namun sayangnya banyak kejadian tidak menyenangkan hati yang terjadi dengan transportasi ini. Semoga saja di tahun ini semua semakin membaik.


Itu tadi sepenggal kisah di transportasi yang pernah saya alami, saya sangat bersyukur tidak pernah mengalami kisah yang membahayakan nyawa saya, keluarga dan teman perjalanan. Yang saya yakini, ketika kita hendak melakukan perjalanan asalkan di dasarkan dengan tujuan dan niat yang baik, maka perjalanan kitapun akan baik-baik saja, dan tentunya doa dan restu dari orang tua.

Semoga di tahun naga air, transportasi di negeri ini semakin baik, aman dan nyaman.





A man travels the world in search of what he needs and returns home to find it. 
 -George Edward Moore-




Tidak ada komentar:

Posting Komentar