1 Juni 2011, 21.00 WIB;
Ransel sudah melekat dipunggungku, sudah satu jam aku berdiri disini, menunggu bis antar provinsi untuk membawaku ke suatu tempat di malang selatan. Setelah sekian lama menunggu akhirnya bis itu tiba juga, perawakannya besar dan tinggi dilapisi jubah berwarna biru dengan tulisan "Sumber Kencono" berwarna putih akan melaju selama enam jam untuk tiba di terminal kota jombang.
2 Juni 2011, 03.45 WIB;
Ini adalah salah satu transportasi yang paling tepat waktu kalau masalah jam keberangkatan dan kedatangan, tidak perlu aku jabarkan kenapa, karena sepertinya kau sudah tau dan cerita ini sudah cukup melegenda kan?
Suara Muadzin mengumandangkan panggilan doa bagi umat muslim menandai bahwa aku telah tiba di terminal kota jombang, untuk kemudian menaiki bis antar kota menuju kota malang.
20 orang!!
Sudah sering aku katakan, bahwa ketika melakukan perjalanan akan membuat dirimu mengenali wajah baru dengan budayanya, bahasa dan logat berbicara yang asing ditelinga, dan kejadian-kejadian unik yang mungkin belum pernah kau temui dan rasakan sebelumnya. Sudah dua kali aku berpindah angkot untuk mencapai pasar turen, ini merupakan angkot ketiga yang akan membawaku ke pelabuhan nelayan sendang biru. Setelah makan siang di warung, ternyata angkot kecil itu masih menunggu. Ya! ternyata angkot tua berukuran kecil ini akan lepas landas jika kabinnya sudah penuh sesak, 20 orang dalam angkot yang wajarnya berisi delapan orang dan dua jam kunikmati perjalanan untuk sampai pelabuhan nelayan sendang biru.
Pelabuhan Nelayan Sendang Biru;
Sendang Biru |
Penghuni asli hutan tropis;
Pulau Semut |
Surga Tersembunyi!
Tak Terbantahkan Keindahannya!
Dan ini benar-benar setimpa dengan usaha yang harus kulakukan, suara hati benar-benar membawaku ke suatu karya cipta Tuhan yang sangat indah, satu dari sekian banyak surga tersembunyi yang dimiliki Negeri Pertiwi! Putih pasir, biru air, hijaunya pepohonan, tingginya tebing yang melingkarinya, sungguh tak terbantahkan keindahannya!
18.00 WIB;
Kulihat ratusan kalelawar keluar menjelajahi malam. Api unggun-pun telah menyala, hangatnya seakan menyelimuti dingin malam ini dan bintang-bintang ikut bernyanyi bersamaku, layaknya orkestra kami memecah heningnya malam hingga pagi menjelang.
3 Juni 2011;
Malam di kota malang
Aku menginap di losmen daerah songgoriti, malang. Setelah meletakkan ransel di kamar, aku menaiki mobil yang aku sewa dari penduduk lokal dan berjalan mengelilingi kota malang. Aku menyempatkan bermain di BNS, sebenarnya ada banyak tempat wisata menarik di kota ini, sebut saja: Jatim Park 1, Jatim Park 2, Selecta, wisata batu malang, dan banyak lagi. Perjalanan malam ini kututup dengan berkunjung di alun-alun kota terbaik yang pernah kulihat. Alun-alun yang dilengkapi dengan taman bunga, lampion, permainan anak-anak, berbagai macam warna lampu dan putaran bianglala yang menambah pesona alun-alun ini dan ini sekaligus menutup kisah backpackerku di Pulau Sempu dan Malang.
4 Juni 2011
Perjalanan kembali ke Jogja.
Kapal menjeput kami |
Exotix Pulau Sempu |
Ini kami, teman perjalananku, dan tulisan ini kupersembahkan untuk kalian: nonot, aji, adit, rizky (sahabat belitung) |